Ingin mengetahui lebih banyak tentang komponen bearing? Baca artikel kami untuk mendapatkan jawabannya. Bearing yang sering disebut juga sebagai bantalan atau laher adalah bagian mekanika yang penting untuk mengontrol gerakan relatif antara komponen mesin. Fungsinya adalah memastikan agar poros dan elemen mesin lainnya tetap bergerak sesuai arah yang diinginkan.
Selain itu, bearing juga membantu mengurangi gesekan pada peralatan berputar, seperti poros atau as. Dalam mobil, bearing dipasang di sepanjang as roda dan area-area berputar lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi gesekan rotasi serta mendukung beban radial dan aksial.
Komponen Bearing
Bearing didesain agar sederhana dan memiliki daya tahan yang tinggi, karena seringkali terletak di tempat yang sulit dijangkau untuk perawatan. Secara umum, komponen bearing terdiri dari:
- Dua ring atau cincin dengan jalur (raceway), yaitu ring luar (outer ring) dan ring dalam (inner ring), yang menahan bola agar tetap berputar di posisi yang sama. Terbuat dari material keras seperti baja atau krom yang mempengaruhi kekuatan dan masa pakainya. Kadang-kadang juga menggunakan keramik atau plastik, meskipun ringan, plastik kurang cocok untuk bearing yang beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi.
- Komponen bearing yang berputar atau bergulir bisa berupa roller, silinder, bola, cone, atau needle yang keras. Bahan khusus seperti keramik dan plastik juga digunakan.
- Cage atau sarang atau rumah, berfungsi untuk menjaga bola atau silinder agar tetap pada tempatnya dan tidak saling bertabrakan atau bergesekan.
- Seal atau penutup, ini ada yang pakai dan juga yang tidak, berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran ke dalam bearing dan menjaga pelumas tetap bersih.
Baca Juga: Apa itu Tapered Bearing? Fungsi dan Komponennya
Jenis Bearing
Setelah mengetahui komponen bearing, Anda perlu juga perlu tahu jenis-jenisnya. Ada berbagai jenis bearing, mulai dari bantalan jarum (needle bearing), bantalan bola (ball bearing), hingga bantalan gesek, dan masih banyak lagi. Ada 5 jenis rolling-elemen yang digunakan dalam bearing:
1. Rol Silinder (Cylindrical Roller)
Bantalan rol umumnya menggunakan silinder dengan panjang yang sedikit lebih besar daripada diameternya. Mereka biasanya memiliki kapasitas beban yang lebih tinggi saat menerima beban tegak lurus terhadap sumbu primer yang didukung.
Ketika ras di dalam dan di luar tidak sejajar, daya dukungnya sering turun dengan cepat dibandingkan dengan bantalan bola atau bantalan rol bola. Penggunaan bantalan rol telah dikenal sejak zaman sekitar 40 SM.
2. Bola (Ball Bearing)
Ball Bearing menggunakan bola-bola untuk menanggung beban yang diberikan. Karena memiliki titik kontak (berbeda dengan kontak garis pada bantalan rol), kapasitas bebannya cenderung lebih rendah daripada bantalan rol.
Ball bearing mampu menangani baik beban radial (tegak lurus terhadap sumbu poros) maupun beban aksial (paralel dengan sumbu poros). Untuk beban ringan, bola menawarkan gesekan yang lebih rendah daripada rol.
Ball bearing yang dapat menyesuaikan diri juga dapat berfungsi ketika cincin bantalan sejajar. Salah satu jenis bantalan bola yang umum adalah bantalan bola alur dalam. Produksi bola presisi biasanya lebih ekonomis daripada bentuk seperti rol, dan dengan penggunaan volume tinggi, bantalan bola seringkali lebih terjangkau daripada bantalan lain dengan dimensi yang sama.
3. Rol Tirus (Tapered Roller)
Bantalan tirus menggunakan rol kerucut yang berputar di sepanjang sumbu kerucut. Kebanyakan bantalan rol hanya mengambil beban radial atau aksial, tetapi bantalan rol tirus mampu menanggung beban baik radial maupun aksial. Dan seringkali dapat menangani beban yang lebih besar daripada bantalan bola karena bidang kontak yang lebih luas.
Bantalan tirus sering digunakan, misalnya, sebagai bantalan roda pada sebagian besar kendaraan darat. Kekurangan dari bantalan ini adalah kompleksitas dalam proses manufaktur, sehingga bantalan rol tirus cenderung lebih mahal daripada bantalan bola.
Selain itu, ketika rol tirus dikenai beban berat, seperti pada saat berbelok atau ketika beban bantalan berubah, roller cenderung mencoba untuk “meluncur” atau “menggulung” keluar dari posisinya. Hal ini menghasilkan peningkatan gesekan dalam bantalan karena kekuatan dari kerah yang menahan roller di dalam bantalan, dibandingkan dengan bantalan bola.
4. Rol Bulat
Bantalan rol bulat memiliki cincin luar dengan bentuk bulat di bagian dalamnya. Rol memiliki ketebalan yang lebih besar di tengah dan lebih tipis di ujungnya. Bantalan rol bola mampu menyesuaikan diri untuk mendukung baik ketidaksempurnaan statis maupun dinamis.
Namun, produksi rol bola membutuhkan proses yang rumit, sehingga membuatnya menjadi mahal. Selain itu, bearing ini memiliki gesekan yang lebih tinggi daripada bantalan rol silinder yang ideal atau meruncing karena terjadi geser antara elemen rolling dan cincin.
Baca Juga: Apa itu Tapered Bearing? Fungsi dan Komponennya
5. Rol Jarum (Needle Roller)
Bantalan rol jarum menggunakan silinder yang sangat panjang dan tipis. Biasanya, ujungnya meruncing ke titik, yang berfungsi untuk menjaga rol tetap berada dalam posisinya. Atau juga mungkin berbentuk setengah bola dan tidak terjaga tetap tetapi dipegang oleh poros atau pengaturan yang serupa.
Karena rollnya tipis, diameter luar bearing ini hanya sedikit lebih besar dari pada lubang di tengahnya. Namun, pada bantalan dengan toleransi diameter kecil, mereka harus menekuk secara tajam saat berkontak dengan ras, yang dapat menyebabkan bantalan menjadi aus dengan cepat.
Jika Anda tengah mencari toko bearing yang dapat diandalkan untuk menyediakan beragam jenis bearing dengan harga terjangkau. Maka, Anugerah Jaya Bearing dapat menjadi pilihan terbaik. Kami selalu menawarkan bearing dengan harga yang kompetitif, tanpa mengorbankan kualitas. Berbagai merek terkemuka seperti INA, NIN, NSK, NTN, FAG, ASB, SKF, ZWZ, TWB, Koyo, Nachi, Timken, dan Schaeffler telah tersedia dalam katalog kami.
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya