Salah satu fungsi laher motor adalah untuk mendukung rotasi dan pergerakan pada berbagai komponen motor. Bearing atau laher adalah komponen esensial yang seringkali luput dari perhatian. Laher ini terdiri dari bantalan yang memungkinkan poros berputar dengan lancar, mengurangi gesekan antara permukaan yang bergerak.
Dengan demikian, laher memegang peran penting dalam mempertahankan kinerja optimal motor. Oleh karena itu, pemilik motor dan mekanik perlu memahami pentingnya komponen ini dan memastikan kondisinya tetap baik. Jika Anda penasaran dengan fungsi laher motor, yuk simak penjelasannya di artikel ini!
Fungsi Laher Motor
Laher memiliki beberapa peran penting dalam sistem mekanis motor. Salah satu fungsi laher motor yaitu memungkinkan rotasi dan pergerakan pada berbagai komponen motor. Dengan demikian, laher memastikan motor beroperasi dengan lancar dan efisien.
Selain itu, bearing juga berfungsi mengurangi gesekan antar komponen yang bergerak. Pengurangan gesekan ini membantu memperpanjang usia motor dan mengurangi kebutuhan perawatan serta perbaikan yang sering. Fungsi laher motor juga mendistribusikan beban yang diterima motor secara merata, sehingga mencegah kerusakan dan keausan pada bagian tertentu dari motor.
Baca juga: Apa itu Laher Motor? Cara Kerja dan Komponennya
Ciri-Ciri Laher Motor Mengalami Kerusakan
Setelah mengetahui fungsi laher motor, Anda juga wajib tahu ciri-ciri laher motor yang mengalami kerusakan. Kerusakan pada laher bisa berdampak besar pada kinerja dan efisiensi motor. Identifikasi tanda-tanda kerusakan ini agar Anda dapat segera memperbaiki komponen tersebut:
1. Suara Kasar Muncul
Salah satu indikasi paling umum dari laher motor yang rusak yaitu munculnya suara kasar atau berdecit saat motor beroperasi. Suara ini biasanya timbul akibat gesekan antara bola bearing dan jalurnya, yang bisa terjadi jika laher sudah aus atau mengalami kerusakan. Suara kasar ini seringkali paling terdengar saat motor berjalan pada kecepatan rendah atau saat berbelok.
2. Getaran pada Kemudi
Apabila laher motor rusak, maka mereka tidak bisa mendukung beban dengan baik, yang dapat menyebabkan getaran atau gerakan tidak stabil. Getaran pada kemudi ini biasanya paling terasa saat motor berjalan pada kecepatan tinggi.
3. Goyangan pada Roda Depan
Apabila roda depan motor terasa tidak stabil atau bergoyang, ini bisa menjadi indikasi laher motor yang rusak. Goyangan ini biasanya disebabkan oleh laher yang tidak mampu mendukung beban dengan baik, yang terjadi jika laher aus atau mengalami kerusakan.
4. Jarak yang Terlalu Tinggi Antara Bola Baja dan Race Ball
Apabila jarak antara race ball dan bola baja dalam laher menjadi terlalu tinggi, kemungkinan laher pada motor Anda mengalami kerusakan. Gejala ini biasanya muncul pada motor yang sudah tua dan sering digunakan. Kondisi ini harus diwaspadai karena dapat menunjukkan adanya kerusakan pada laher.
Perawatan yang Tepat untuk Laher Motor
Perawatan laher motor sangat krusial untuk menjamin performa dan umur panjang motor Anda. Salah satu elemen penting dalam pemeliharaan laher adalah penggunaan laher yang berkualitas dan original. Anda perlu menggunakan laher yang telah dirancang khusus dan diuji untuk memberikan performa serta daya tahan terbaik.
Selain itu, jika laher mengalami kerusakan, sebaiknya Anda membawanya ke bengkel terpercaya dan menggunakan laher yang berkualitas. Hindari mencoba memperbaiki laher sendiri karena hal ini dapat menimbulkan risiko keselamatan.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan perbaikan laher di bengkel yang profesional, di mana teknisi berpengalaman dapat menangani dengan baik. Tentang biaya, perbaikan laher umumnya tidak memakan biaya besar, sehingga Anda tidak perlu khawatir.
Dalam konteks pentingnya laher dalam operasi motor, pemahaman tentang fungsi, jenis, dan cara merawatnya menjadi sangat krusial. Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa motor Anda selalu dalam kondisi optimal dan dapat beroperasi dengan lancar.
Jenis Laher Motor
Selain harus memahami fungsi laher motor, Anda juga harus mengetahui jenisnya. Laher motor disesuaikan untuk berbagai kebutuhan aplikasi, setiap jenisnya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Berikut beberapa jenisnya:
1. Ball Bearing
Ball Bearing adalah komponen yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi. Mereka terdiri dari bola-bola yang ditempatkan dalam jalur melingkar dan berperan sebagai elemen rolling untuk mengurangi gesekan antara bagian yang bergerak.
Baca juga: Biaya Ganti Laher Motor Pada Roda yang Rusak?
Kemampuan utama laher bola adalah menangani beban radial, yaitu beban yang diterapkan tegak lurus terhadap sumbu bearing. Selain itu, mereka juga dapat menangani beban aksial atau beban sejajar dengan sumbu bearing, meskipun kapasitas mereka dalam menangani beban jenis ini biasanya lebih rendah daripada beban radial.
2. Ball Thrust Bearing
Ball thrust bearing memiliki kesamaan dengan ball bearing, namun didesain khusus untuk menangani beban aksial. Penggunaan umumnya terbatas pada situasi di mana beban aksial dominan, dan biasanya kurang cocok untuk menangani beban radial yang signifikan. Ball thrust bearing sering diaplikasikan dalam kondisi di mana beban aksial tinggi namun kecepatan putaran rendah, seperti pada kopling.
3. Roller Bearing
Bearing roller umumnya diterapkan dalam aplikasi yang memerlukan kapasitas beban tinggi. Ini karena elemen rolling berbentuk silinder menyediakan kontak garis yang lebih besar dengan jalur luar dan dalam, memungkinkan penanganan beban yang lebih besar.
Jenis bearing ini menggunakan elemen rolling berbentuk silinder dan efisien dalam menangani beban radial. Penerapannya umumnya terjadi dalam situasi di mana beban radial tinggi sedangkan beban aksial rendah atau tidak ada sama sekali.
4. Roller Thrust Bearing
Roller thrust bearing didesain secara spesifik untuk menangani beban aksial yang signifikan. Biasanya, aplikasi utamanya terdapat dalam transmisi kendaraan, di mana mereka berperan dalam menangani beban aksial yang dihasilkan oleh gigi heliks.
5. Tapered Roller Bearing
Tapered roller bearing mempunyai elemen rolling yang berbentuk kerucut. Jenis bearing ini didesain khusus untuk menangani kombinasi beban radial dan aksial. Umumnya, mereka diaplikasikan dalam situasi yang membutuhkan kapasitas beban tinggi dan fleksibilitas dalam menangani beban kombinasi. Tapered roller bearing sering digunakan dalam aplikasi seperti pada roda dan transmisi kendaraan.
6. Magnetic Bearing
Magnetic bearing merupakan jenis laher yang menggunakan medan magnet dalam mendukung beban, sehingga tidak melibatkan kontak fisik antara bagian yang bergerak. Karakteristik ini memungkinkan operasi dengan tingkat keausan minimal dan hampir tanpa gesekan. Aplikasi umum magnetic bearing terjadi pada situasi berkecepatan tinggi di mana pengurangan gesekan dan keausan menjadi sangat penting.
Nah itulah penjelasan terkait fungsi laher motor dan cara perawatannya. Jika Anda mencari toko bearing yang menyediakan berbagai jenis bearing motor berkualitas dari berbagai merek ternama, maka Anugerah Jaya Bearing adalah pilihan tepat.
Dengan pengalaman lebih dari 3 dekade, Anugerah Jaya Bearing adalah supplier bearing yang menyediakan solusi yang tepat dan memastikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk berkualitas tinggi serta layanan yang handal.
Silahkan hubungi kami untuk memesan bearing yang Anda butuhkan sekarang!
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya