
Bearing mesin cuci juga akan aus apabila digunakan terus-menerus tanpa perawatan yang tepat. Seperti komponen mekanis lainnya, bearing memiliki masa pakai yang terbatas dan rentan mengalami kerusakan seiring waktu. Terutama jika sering terkena beban berlebih, kelembaban, atau kotoran.
Bearing berfungsi sebagai bantalan putar yang memungkinkan tabung mesin cuci berputar dengan lancar. Namun, jika bagian ini mulai aus, Anda mungkin akan mendengar suara berdecit atau bergemuruh saat mesin beroperasi, pertanda bahwa gesekan sudah tidak lagi optimal.
Sayangnya, banyak pengguna tidak menyadari pentingnya menjaga kondisi bearing hingga kerusakannya semakin parah dan mempengaruhi performa mesin cuci secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai penyebab ausnya bearing mesin cuci, tanda-tanda kerusakan, serta tips perawatan agar bearing tetap awet dan mesin cuci Anda berfungsi maksimal untuk jangka panjang.
Penyebab Umum Bearing Mesin Cuci Cepat Rusak
Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa bearing mesin cuci cepat rusak, berikut beberapa penyebab utamanya:
1. Beban Cucian Melebihi Kapasitas Mesin
Salah satu penyebab utama kerusakan bearing adalah penggunaan mesin cuci yang tidak sesuai kapasitas. Menjejalkan terlalu banyak pakaian ke dalam drum akan memberikan tekanan berlebih pada sistem putar, termasuk bearing. Akibatnya, bantalan bekerja lebih keras dan cepat aus. Selalu perhatikan batas maksimal kapasitas mesin cuci Anda agar performanya tetap optimal dan bearing lebih awet.
2. Pelumasan yang Tidak Memadai
Bearing membutuhkan pelumasan yang cukup untuk mengurangi gesekan dan panas saat drum berputar. Tanpa pelumas yang memadai, bantalan bisa menjadi kering dan rentan terhadap keausan. Gunakan pelumas khusus bearing atau oli mesin ringan secara berkala untuk menjaga performanya tetap mulus.
3. Penggunaan Deterjen yang Terlalu Keras
Deterjen dengan kandungan abrasif seperti zeolit, fosfat tinggi, enzim agresif, atau optical brightener dapat merusak lapisan pelindung bearing. Bahan kimia tersebut bisa meresap ke bagian dalam dan mempercepat proses korosi. Sebaiknya gunakan deterjen yang lembut dan ramah untuk mesin cuci agar komponen internalnya tetap terjaga.
4. Kurangnya Perawatan Rutin
Mesin cuci yang jarang dibersihkan bisa menimbulkan penumpukan residu sabun, kotoran, dan kerak air. Endapan ini dapat masuk ke dalam komponen bearing dan mempercepat keausan. Menjalankan siklus pembersihan berkala dengan air panas dan larutan pembersih khusus akan membantu menjaga kebersihan bagian dalam mesin, termasuk bantalan.
5. Cacat Pabrik atau Kualitas Komponen yang Buruk
Kerusakan bearing juga bisa disebabkan oleh cacat produksi, terutama pada mesin cuci model lama atau merek dengan kualitas produksi yang kurang baik. Jika kerusakan terjadi dalam waktu singkat setelah pembelian, segera hubungi layanan purna jual untuk klaim garansi atau penggantian komponen.
Ciri-Ciri Bearing Mesin Cuci Rusak
Bearing mesin cuci yang aus atau rusak bisa mempengaruhi performa hingga menyebabkan kerusakan lebih serius pada mesin. Untuk mencegah kerusakan menyebar ke komponen lainnya, penting bagi Anda mengenali gejala awal kerusakan bearing mesin cuci. Berikut beberapa tanda paling umum dan juga gejala tambahan yang patut Anda waspadai:
1. Muncul Suara Berisik Saat Mesin Berputar
Salah satu indikasi paling sering dari kerusakan bearing adalah suara bising selama siklus spin. Suara ini bisa terdengar seperti derakan, gesekan logam, atau bunyi ketukan berulang. Awalnya mungkin terdengar pelan, tetapi seiring waktu akan semakin keras dan mencolok, bahkan bisa terdengar dari luar ruangan. Suara tersebut muncul akibat bearing yang mulai aus dan saling bergesekan secara tidak normal.
2. Getaran Tidak Wajar Saat Mesin Beroperasi
Jika mesin cuci Anda bergetar lebih hebat dari biasanya, terutama saat mode putaran tinggi, ini bisa menjadi sinyal bahwa bearing sudah longgar atau rusak. Getaran ini biasanya terasa dari luar mesin, dan dalam kondisi parah, bisa membuat mesin berpindah posisi akibat guncangan kuat. Mesin cuci yang bergetar berlebihan sebaiknya segera diperiksa untuk mencegah kerusakan lanjutan.
3. Drum Mesin Cuci Sulit Berputar
Ciri lainnya adalah ketika drum sulit atau lambat berputar, bahkan terhenti sama sekali. Hal ini terjadi karena bantalan yang aus tidak lagi mampu menyokong perputaran tabung secara optimal. Mesin cuci bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan siklus, atau tidak mampu berputar sama sekali. Segera lakukan pengecekan bila gejala ini muncul.
4. Kebocoran Pelumas dari Mesin
Jika Anda menemukan tetesan minyak di sekitar mesin cuci, kemungkinan besar pelumas dari bearing telah bocor. Seiring ausnya komponen, segel bearing bisa rusak dan menyebabkan pelumas keluar, yang menandakan kerusakan internal.
5. Munculnya Serutan Logam di Saluran Pembuangan
Salah satu tanda serius adalah ditemukannya serpihan atau serutan logam halus di filter atau saluran pembuangan. Ini biasanya merupakan sisa dari bearing yang pecah atau tergerus. Jika ini terjadi, segera hentikan penggunaan dan lakukan servis menyeluruh.
6. Beban Cucian Tidak Seimbang
Mesin yang sering kelebihan beban atau distribusi cucian tidak merata dapat mempercepat keausan bearing. Drum yang tidak seimbang selama berputar akan menciptakan tekanan tambahan pada bantalan, mempercepat kerusakannya.
7. Mesin Terasa Panas Berlebihan
Bearing yang rusak bisa menyebabkan gesekan tinggi antar komponen, sehingga suhu mesin meningkat. Mesin cuci yang terlalu panas saat digunakan bisa menjadi indikasi adanya masalah pada bantalan atau sistem pendingin internalnya.
8. Drum Bergoyang atau Longgar
Jika drum terasa longgar saat ditekan dengan tangan atau saat berputar terlihat bergoyang tidak stabil, ini merupakan tanda jelas bahwa bearing sudah tidak lagi menopang drum dengan baik. Guncangan berlebihan ini harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Cara Efektif Mencegah Kerusakan Bearing Mesin Cuci
Bearing mesin cuci adalah komponen vital yang mendukung putaran drum secara optimal. Jika rusak, perbaikannya bisa cukup mahal. Oleh karena itu, melakukan pencegahan sejak dini merupakan langkah terbaik untuk menjaga performa dan memperpanjang umur mesin cuci Anda. Berikut beberapa cara mencegah kerusakan bearing mesin cuci yang bisa Anda terapkan di rumah:
1. Gunakan Mesin Cuci Sesuai Kapasitas Beban
Pastikan Anda selalu mencuci pakaian sesuai kapasitas maksimum yang dianjurkan oleh produsen. Informasi ini biasanya tertera pada label mesin. Mengisi drum secara berlebihan dapat menimbulkan tekanan berlebih pada bearing dan mempercepat keausan. Jika pakaian yang ingin dicuci cukup banyak, sebaiknya bagi ke dalam beberapa kali pencucian untuk menjaga kinerja bantalan tetap stabil.
2. Pilih Deterjen yang Lembut dan Aman
Deterjen yang mengandung bahan kimia keras seperti fosfat, zeolit, atau enzim agresif dapat merusak lapisan pelindung bearing. Gunakan deterjen cair yang dirancang khusus untuk mesin cuci dan hindari produk pembersih abrasif. Produk dengan formula lembut akan menjaga komponen internal tetap terlindungi, termasuk bantalan.
3. Lakukan Pembersihan Mesin Secara Berkala
Sisa deterjen, kotoran, dan debu bisa menumpuk di dalam drum atau filter mesin dan memicu gesekan pada bearing. Untuk mencegah hal ini, jalankan siklus pembersihan mesin cuci minimal sebulan sekali. Gunakan air panas atau campuran pembersih alami seperti cuka dan baking soda, lalu bersihkan juga filter dan bagian dalam drum.
Baca juga: Mengenal Center Bearing: Fungsi, Ciri Kerusakan, dan Cara Perawatannya
4. Pastikan Beban Cucian Seimbang
Menumpuk cucian pada satu sisi drum dapat menyebabkan putaran yang tidak seimbang dan mempercepat kerusakan bantalan. Usahakan distribusi cucian merata di dalam drum sebelum menyalakan mesin. Hal ini akan membantu menjaga stabilitas putaran dan menghindari tekanan berlebih pada bearing.
5. Lakukan Pelumasan Secara Rutin
Untuk menjaga bearing tetap berfungsi dengan baik, pelumasan perlu dilakukan secara berkala. Anda dapat menggunakan pelumas khusus untuk bantalan atau oli ringan. Aplikasikan secara merata pada bagian bearing dan putar drum secara perlahan agar pelumas tersebar sempurna. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh teknisi berpengalaman untuk menghindari kesalahan.
6. Cek dan Atasi Kebocoran Secepatnya
Kebocoran air dari bawah mesin cuci bisa mengarah pada kerusakan segel atau gasket. Air yang merembes ke dalam bantalan dapat menyebabkan karat, korosi, dan pelumasan yang hilang. Jika Anda melihat tanda-tanda kebocoran, segera perbaiki atau ganti komponen yang rusak agar air tidak masuk ke area bearing.
7. Jadwalkan Servis Mesin Cuci Secara Berkala
Servis rutin oleh teknisi profesional dapat membantu mendeteksi potensi kerusakan sebelum menjadi masalah besar. Pemeriksaan tahunan bisa mencakup pengecekan bearing, segel, dan sistem putaran lainnya. Banyak penyedia layanan servis menawarkan paket perawatan berkala untuk menjaga performa mesin cuci tetap optimal sepanjang tahun.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai berbagai penyebab bearing mesin cuci cepat rusak. Jika Anda sedang mencari bearing berkualitas untuk penggantian atau kebutuhan perawatan mesin, Anugerah Jaya Bearing adalah solusi terpercaya Anda.
Sebagai distributor bearing terbaik, Anugerah Jaya Bearing menyediakan berbagai jenis bearing original dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif, cocok untuk mesin cuci rumahan hingga industri.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan produk bearing terbaik dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami!
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya