Ball bearing menggunakan bola kecil sebagai elemen gulungan antara cincin dalam dan cincin luar. Bola-bola ini berfungsi untuk mengurangi gesekan dan memungkinkan pergerakan rotasi yang lebih lancar. Jenis bearing ini umumnya diterapkan dalam berbagai aplikasi mekanik, seperti pada motor listrik, mesin, roda kendaraan dan peralatan rumah tangga.
Bearing merupakan komponen yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara dua permukaan yang bergerak relatif satu sama lain. Fungsinya sebagai perantara memungkinkan dua komponen untuk berputar atau bergerak dengan lebih lancar, dengan cara meminimalkan gesekan yang terjadi.
Apa itu Ball Bearing?
Ball bearing adalah jenis bearing elemen gelinding yang menggunakan bola untuk menjaga jarak antara dua ras bantalan. Fungsinya adalah untuk mengurangi gesekan rotasi dan mendukung beban radial serta aksial. Prinsip ini tercapai dengan menggunakan minimal dua races untuk menopang bola dan mengalirkan beban melalui bola.
Dalam kebanyakan aplikasi, satu set races bersifat diam, sementara set lainnya dipasang pada rakitan yang berputar, seperti hub atau poros. Ketika salah satu races bantalan berputar, bola ikut berputar karena bola tersebut menggelinding. Dengan mekanisme ini, koefisien gesekan jauh lebih rendah dibandingkan permukaan datar.
Ball bearing memiliki kecenderungan memiliki kapasitas beban yang lebih rendah untuk ukurannya. Dibandingkan dengan jenis bantalan elemen gelinding lainnya karena area kontak yang lebih kecil antara bola dan races. Meskipun demikian, bearing ini mampu mentolerir ketidakselarasan antara ras dalam dan luar.
*Baca Juga: Apa itu Roller Bearing? Komponen, Cara Memilih, Cara Merawatnya
Komponen Utama Ball Bearing
Ball bearing merupakan jenis laher yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi. Mereka terdiri dari sejumlah bola yang disusun dalam jalur melingkar, berfungsi sebagai elemen rolling untuk mengurangi gesekan antara bagian yang bergerak. Keunggulan bearing ini adalah efisiensinya dalam menangani beban radial, yaitu beban tegak lurus.
Ball bearing juga mampu menangani beban aksial atau beban sejajar dengan sumbu bearing, meskipun kapasitas mereka untuk menangani beban jenis ini biasanya lebih rendah dibandingkan beban radial.
Bearing ini terdiri dari empat komponen utama, yaitu dua ring/races, bola (elemen penggulung), dan penahan (pemisah bola). Ball bearing kontak sudut dan Ball bearing radial mencakup cincin bagian dalam dan luar. Ini dirancang untuk menopang beban berorientasi tegak lurus terhadap sumbu rotasi, yang disebut beban radial.
Races luar tidak bergerak dan dipasang ke dalam housing, membantu perpindahan beban radial dari bantalan ke rumahan. Races bagian dalam menopang dan memandu poros selama rotasi, dipasang pada poros yang berputar.
Elemen gelinding berputar dengan kecepatan berbeda dari kecepatan lintasan dalam, membawa dan mendistribusikan beban ke seluruh lintasan. Pemisah, yang terletak di antara bola, berfungsi sebagai pembatas yang mencegah bola saling bertabrakan.
Thrust bearings, yang mendukung beban sejajar dengan sumbu rotasi (beban aksial), terdiri dari dua cincin dengan ukuran yang sama. Dengan demikian, ball bearing memiliki peran vital dalam berbagai aplikasi yang memerlukan efisiensi tinggi dalam menangani berbagai jenis beban.
*Baca Juga: Apa itu Roller Thrust Bearing? Fungsi, Komponen, Keunggulannya
Jenis-Jenis Ball Bearing
Ball bearing dapat menangani beban dinamis dan radial yang jauh lebih besar daripada beban statis dan aksial. Bintik-bintik rata pada bola akan menjadi tanda pertama terjadinya deformasi non-elastis. Mereka akan menghambat rotasi. Kecepatan pengoperasian, beban, dan faktor lingkungan menentukan umur bantalan yang dihitung.
- Angular Contact Ball Bearings
- Deep Groove Ball Bearings
- Duplex Ball Bearings
- Hybrid Ball Bearing Using Ceramic Balls
- Miniature Bearings
- Precision Ball Bearings
- Roller Bearings
- Self-Aligning Ball Bearings
- Steel Ball Bearings
- Thrust Ball Bearings
*Baca Juga: Apa itu Thrust Bearing? Komponen, Keunggulan, Cara Memilihnya
Cara Memilih Ball Bearing
Dalam memilih bearing yang sesuai, perlu dipertimbangkan faktor-faktor penting ini untuk memastikan kinerja optimal dan ketahanan yang baik dalam sistem yang akan digunakan. Berikut adalah cara memilih ball bearing:
- Beban: Evaluasilah seberapa besar beban yang harus ditopang oleh bearing, dan pastikan bearing yang dipilih dapat menangani beban tersebut dengan efisien dan aman.
- Kecepatan: Perhatikan kecepatan operasi dari sistem yang menggunakan bearing, dan pastikan bearing yang dipilih dapat mengatasi kecepatan tersebut tanpa menimbulkan keausan atau kerusakan.
- Ukuran: Pilih ukuran bearing yang sesuai dengan spesifikasi dari sistem yang menggunakan bearing, sesuai dengan kebutuhan.
- Tahan Lama: Pastikan bearing yang dipilih memiliki daya tahan yang baik, tidak mudah rusak. Dan pastinya dapat bertahan dalam kondisi operasional tanpa mengalami keausan yang signifikan.
- Lingkungan: Pertimbangkan kondisi lingkungan di mana bearing akan digunakan, termasuk suhu, kelembaban, dan faktor-faktor lainnya. Pastikan bearing yang dipilih dapat tahan terhadap kondisi lingkungan tersebut.
- Harga: Terakhir, evaluasilah harga bearing yang sesuai dengan anggaran Anda, dan pastikan bahwa bearing tersebut memberikan nilai yang sepadan dengan harganya.
*Baca Juga: Pengertian Magnetic Bearing dan Keunggulannya
Cara Merawat Ball Bearing
Di bawah ini, kami telah merangkum beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk merawat ball bearing secara optimal. Tips ini mencakup penggunaan, perawatan, dan panduan mengenai tindakan yang sebaiknya dihindari.
1. Hindari Benturan pada Bearing
Bearing, meskipun merupakan bagian dalam, tetapi tidak dapat menahan benturan langsung. Paparan terhadap benturan dapat merusak ball bearing. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga jarak aman agar bearing tidak terpapar langsung oleh benturan. Kerusakan pada bearing dapat menyebabkan masalah serius, terutama jika bearing tersebut masih baru.
2. Lakukan Pelumasan Secara Rutin
Salah satu cara terbaik untuk merawat ball bearing adalah dengan memberikan pelumas. Pelumas untuk bearing biasanya berwarna hitam pekat dan memiliki tekstur mirip mentega. Pelumasan secara rutin akan meningkatkan kinerja bearing dan membuatnya lebih tahan terhadap getaran. Pastikan pelumas yang digunakan sesuai dengan rekomendasi produsen.
3. Jangan Biarkan Bearing Kering
Bearing yang kekurangan pelumas dapat menjadi rentan terhadap kerusakan, termasuk pecah dan bola bearing keluar dari porosnya. Keadaan ini dapat berpotensi berbahaya dan menyebabkan kecelakaan. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk menjaga bearing selalu terlumasi dengan baik.
Disarankan untuk memeriksa tingkat pelumas bearing setiap 3 bulan, meskipun terdengar seperti tindakan yang sederhana. Namun ini sangat penting untuk mencegah masalah serius akibat kekeringan pada bearing.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang ball bearing yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda sedang mencari supplier bearing terpercaya dan terlengkap, maka Anugerah Jaya Bearing bisa menjadi pilihan. Kami menyediakan berbagai jenis dan merk bearing dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau!
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya