Pada bantalan, terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.

Pada poros/as roda yang digunakan adalah bantalan gelinding (bearing), karena bantalan gelinding mampu menahan beban berat. Bearing di pasang di kiri dan kanan roda, serta bushing yang di pasang di tengah. Bushing sendiri memiliki fungsi untuk menahan bearing dan as roda agar segaris lurus ( horizontal ) dan tetap stabil bila terjadi guncangan yang keras. Bantalan gelinding mempunyai keuntungan dari gesekan gelinding yang sangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur. Elemen gelinding seperti bola atau rol dipasang antara cincin luar dan dalam.

Dengan memutar salah satu cincin tersebut, bola atau rol akan melakukan gerakan gelinding sehingga gesekan akan jauh lebih kecil. Untuk bola atau rol, ketelitian tinggi dengan bentuk dan ukurannya merupakan suatu keharusan. Karena luas bidang kontak antara bola dan rol dengan cincin sangat kecil, maka besarnya beban yang dipakai harus memiliki ketahanan dan kekerasan yang sangat tinggi.

Secara prinsip, berdasarkan tipe elemen yang berputar, bearing dapat dibedakan menjadi :
1. Ball bearing (bola)
2. Cylinder bearing (silinder)
3. Barrels bearing (tong)
4. Taper bearing (kerucut)
5. Needle bearing (jarum)

Tipe Bearing Dan Penerapannya

Bearing yang beredar sekarang terdiri dari berbagai macam bentuk dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang perlu diketahui dalam pemilihan bearing antara lain :

1. Mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dan akibatnya. Bearing yang telah rusak akan menimbulkan bunyi yang berisik. Dengan mengetahui dan memahami penyebab kesalahan dan kesalahannya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengatasi masalah selanjutnya.
2. Mengetahui standar bearing, hal ini untuk memudahkanpemesanan/pembeliannya jika ada penggantian bearing.

Jenis-jenis bearing antara lain :

1. Single row groove ball bearings
2. Double row self aligning ball bearings
3. Single row angular contact ball bearings
4. Double row angular contact ball bearings
5. Double row barrel roller bearings
6. Single row cylindrical bearings
7. Tapered roller bearings
8. Single direction thrust ball bearings
9. Double direction thrust ball bearings
10. Ball and socket bearings

Secara umum jenis bearing dibagi berdasarkan jenis diatas, namun pada kenyataannya bentuk dan ukurannya pun bervariasi. Keadaan ini biasanya disebutkan dalam katalog yang dibuat oleh pabrik yang bersangkutan. Variasi-variasi itu biasanya adalah :
1. Diameter poros
2. Lubang bearing cincin dalam
3. Lebar bearing
4. Seal

Cara Pasang:

1. Single row groove ball bearings
Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur, maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus terhadap sumbu poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu poros.

2. Double row self aligning ball bearings
Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai alur sendiri-sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat alur bola pada cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk menyesuaikan posisinya. Inilah kelebihan dari jenis ini, yaitu dapat mengatasi masalah poros yang kurang sebaris.

3. Single row angular contact ball bearings
Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara pararel maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial.

4. Double row angular contact ball bearings
Disamping dapat menahan beban radial, jenis ini juga dapat menahan beban aksial dalam dua arah.  Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban torsi. Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang tersedia tidak mencukupi.

5. Double row barrel roller bearings
Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang pada umumnya mempunyai alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki kapasitas beban radial yang besar sehingga ideal untuk menahan beban kejut.

6. Single row cylindrical bearings
Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya terpisah. Efek dari pemisahan ini,  cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin yang lain. Hal inimerupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami perubahan bentuk karena temperatur,maka cincinya akan dengan mudah menyesuaikan posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar pula dan juga cocok untuk kecepatan tinggi.

7. Tapered roller bearings
Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun radial.  Jenis ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan rollernya dan cincin luarnya terpisah.

8. Single direction thrust ball bearings
Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksial dalam satu arah saja. Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat sensitif terhadap ketidak sebarisan ( misalignment ) poros terhadap rumahnya.

9. Double direction thrust ball bearings
Jenis ini sama seperti point 8, hanya saja bearing jenis ini dapat diberi beban aksial dalam dua arah. Bagian – bagiannya pun juga dapat dipisahkan sehingga mudah bongkar dan pasangnya.

10. Ball and socket ball bearings
Bearing jenis ini mempunyai alur dalam berbentuk bola, yang bisa membuat elemennya berdiri sendiri. Kapasitasnya sangat besar terhadap beban aksial.  Selain itu juga dapat menahan beban radial secara simultan dan cocok untuk kecepatan yang tinggi.