Inilah 4 jenis bearing yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Pada alat berat, hampir semua komponen bekerja dengan cara bergeser atau berputar.
Untuk memastikan pergerakan tetap mulus tanpa menghasilkan gesekan berlebihan, diperlukan bearing atau bantalan yang ditempatkan di dalam sistem komponen bergerak tersebut.
Secara prinsip, cara kerja bearing cukup sederhana. Komponen ini berada di antara bagian yang bergerak, seperti poros (shaft) dan housing.
Saat poros berputar, bearing berfungsi menahan beban sekaligus menjaga pergerakan tetap stabil dan efisien. Dengan begitu, kinerja mesin dapat berjalan lebih optimal dan komponen tidak cepat aus.
Bearing juga dapat dipasang pada beragam sistem mekanis lainnya sesuai kebutuhan beban dan arah gerak. Pada artikel ini, Anugerah Jaya Bearing (AJB) akan membahas fungsi bearing secara lebih mendalam serta mengenalkan jenis-jenis bearing yang umum digunakan pada alat berat maupun kendaraan.
Kegunaan Bearing pada Alat Berat
Bearing memiliki peran krusial dalam sistem kerja berbagai alat berat. Komponen ini digunakan pada banyak bagian penting. Mulai dari swing bearing yang membantu memutar kabin excavator, bearing pada track roller di sistem undercarriage bulldozer. Hingga bearing pada final drive yang berfungsi menyalurkan tenaga secara optimal.
Kehadirannya memastikan setiap bagian yang bergerak dapat bekerja dengan stabil dan efisien, sehingga performa alat berat tetap terjaga.
Pada dasarnya, hampir semua alat berat atau mesin dengan komponen berputar membutuhkan bearing agar gerakan mekanis berjalan mulus.
Baca juga: Mengenal Rod End Bearing: Fungsi, Struktur, dan Jenis Model Populer
Bearing membantu mengurangi gesekan, meminimalkan panas berlebih, serta mencegah keausan dini. Dengan fungsi tersebut, bearing ikut memperpanjang usia pakai komponen lainnya dan menjaga efisiensi operasional alat berat di lapangan.
Selain mendukung pergerakan, bearing juga dirancang untuk menahan beban yang sangat besar. Alat berat biasanya beroperasi di lingkungan ekstrem dengan tekanan tinggi, sehingga komponen seperti bearing dituntut mampu menahan beban dari berbagai arah.
Baik lateral maupun vertikal. Kemampuan ini membuat bearing menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan struktur alat berat saat bekerja.
4+ Jenis Bearing yang Sering Digunakan pada Alat Berat
Pada industri alat berat, bearing menjadi komponen vital yang memastikan pergerakan mesin berlangsung mulus, stabil, dan tahan terhadap beban ekstrem.
Setiap alat berat, mulai dari excavator, loader, crane, hingga bulldozer, menggunakan tipe bearing yang berbeda sesuai karakteristik beban, arah gaya, dan jenis rotasi yang dibutuhkan.
Memahami jenis bearing yang sering digunakan pada alat berat ini sangat penting agar pemilihan komponen lebih tepat dan performa alat berat tetap optimal bahkan dalam kondisi kerja paling intensif.
Berikut adalah jenis bearing yang paling sering diaplikasikan pada berbagai tipe alat berat.
1. Ball Bearing
Ball bearing memanfaatkan bola-bola kecil sebagai elemen gelinding di antara inner dan outer ring. Saat poros berputar, bola-bola tersebut bergerak mengikuti alur dan membantu menurunkan tingkat gesekan secara signifikan.
Desain ini membuat ball bearing ideal untuk aplikasi dengan putaran tinggi namun beban yang relatif ringan hingga sedang. Secara umum, ball bearing lebih fokus pada kelancaran gerakan daripada ketahanan terhadap tekanan besar.
Dalam konteks alat berat, ball bearing sering ditemukan pada komponen yang tidak menerima beban langsung tetapi tetap memerlukan rotasi yang halus untuk menunjang kinerja mesin.
Penggunaan pada alat berat: banyak digunakan pada alternator, motor elektrik, kipas pendingin mesin, dan bagian pendukung lain yang memerlukan efisiensi rotasi tinggi.
2. Thrust Bearing (Bantalan Dorong)
Thrust bearing dibuat khusus untuk menahan beban aksial atau tekanan yang mengarah sejajar dengan poros. Struktur bearing ini terdiri dari race datar atau berbentuk tertentu, elemen gelinding berupa bola atau roller, serta cage yang menjaga pergerakan tetap stabil.
Kemampuan thrust bearing dalam menanggung beban aksial membuatnya sangat penting pada komponen yang tidak hanya berputar, tetapi juga menerima tekanan yang mendorong ke satu arah.
Dalam alat berat yang memiliki komponen hidrolik atau rotasi bertekanan tinggi, thrust bearing berfungsi menjaga stabilitas gerakan agar roda gigi atau poros tidak mudah bergeser.
Penggunaan pada alat berat: sering ditemui pada pompa hidrolik, final drive, dan sistem gearbox yang bekerja menahan tekanan aksial secara berkelanjutan.
3. Slewing Bearing (Swing Circle Bearing)
Slewing bearing adalah bearing berukuran besar dengan kapasitas beban yang sangat tinggi. Bearing ini bekerja pada kecepatan rotasi rendah namun mampu menahan beban aksial, radial, hingga momen torsi secara bersamaan.
Material yang digunakan biasanya telah diperkuat sehingga dapat bertahan dari tekanan ekstrem yang umum terjadi pada operasi alat berat.
Keunggulan utama slewing bearing terletak pada kemampuannya menjaga stabilitas perputaran meski seluruh struktur alat berat bertumpu padanya.
Karena fungsinya yang sangat kritis, pemilihan dan perawatan bearing ini menjadi aspek penting dalam industri alat berat.
Penggunaan pada alat berat: umum digunakan pada tower crane, excavator, hingga mesin industri besar yang memerlukan rotasi kabin atau boom dalam skala luas.
4. Needle Roller Bearing
Needle roller bearing memiliki bentuk roller jarum yang tipis namun panjang. Memungkinkan kontak lebih luas pada permukaan sehingga mampu menahan beban radial tinggi meskipun dimensinya ringkas.
Desain kompak ini membuat bearing ini cocok digunakan pada komponen yang membutuhkan kemampuan menahan beban besar tetapi memiliki ruang instalasi yang terbatas.
Baca juga: Kelebihan dan Komponen Utama Needle Roller Bearing
Karena ukurannya yang kecil namun kuat, needle roller bearing sering menjadi solusi pada komponen internal alat berat yang membutuhkan efisiensi ruang tanpa mengorbankan kekuatan.
Penggunaan pada alat berat: umum ditemukan pada sistem transmisi, gearbox kecil, mekanisme linkage, serta bagian yang membutuhkan kekuatan tinggi di ruang sempit.
5. Tapered Roller Bearing
Tapered roller bearing menggunakan elemen gelinding berbentuk kerucut yang ditempatkan miring pada inner dan outer race. Desain ini memungkinkan bearing menahan beban gabungan, yaitu beban radial dan aksial sekaligus.
Karena karakteristiknya yang kuat dan stabil, bearing tipe ini sangat cocok untuk komponen alat berat yang menghadapi beban dinamis.
Keunggulan bearing ini adalah kemampuannya menjaga presisi rotasi meskipun menerima tekanan besar dan berulang.
Hal ini menjadikannya salah satu bearing paling populer dalam aplikasi kendaraan dan alat berat berkapasitas besar.
Penggunaan pada alat berat: banyak digunakan pada swing mechanism excavator, poros roda dump truck, differential axle, dan hub roda yang mengalami beban tinggi dari berbagai arah.
6. Cylindrical Roller Bearing
Cylindrical roller bearing menggunakan elemen gelinding berbentuk silinder yang memberi area kontak besar pada inner dan outer ring.
Hal ini membuat bearing ini lebih unggul dalam menahan beban radial dibandingkan ball bearing, serta tetap stabil pada kecepatan putaran tinggi.
Desainnya memungkinkan gerakan bebas pada arah tertentu tanpa menambah gesekan yang tidak perlu. Kemampuan ini sangat penting untuk alat berat yang bekerja lama dengan putaran konstan dan tekanan tinggi.
Penggunaan pada alat berat: terdapat pada gearbox, axle, turbin, blower industri, dan komponen lain yang membutuhkan presisi putaran tinggi dan daya tahan besar.
7. Joint Bearing (Spherical Plain Bearing)
Joint bearing memiliki permukaan dalam berbentuk bola yang memungkinkan pergerakan angular atau sudut. Salah satu 4 jenis bearing yang sering digunakan di alat berat ini mampu mengakomodasi beban radial, aksial, hingga beban kombinasi sekaligus.
Fleksibilitas geraknya membuat joint bearing sangat penting pada komponen alat berat yang memiliki banyak pergerakan naik-turun, kiri-kanan, atau rotasi ringan.
Baca juga: Apa itu Spherical Roller Bearing? Fungsi dan Komponennya
Karena alat berat memiliki banyak sambungan bergerak seperti linkage dan sendi hidrolik. Joint bearing membantu menjaga kelancaran gerakan sekaligus menahan beban besar yang berubah arah secara dinamis.
Penggunaan pada alat berat: umum digunakan pada bucket dan boom joints, linkage excavator, arm-lift pada loader, dan sambungan cylinder hidrolik.
Dapatkan Berbagai Jenis Bearing Hanya di Anugerah Jaya Bearing (AJB)
Jika Anda membutuhkan bearing untuk alat berat, mesin industri, hingga kendaraan komersial, Anugerah Jaya Bearing (AJB) adalah supplier bearing terbaik yang menjadi tempat yang tepat untuk mendapatkannya.
AJB menyediakan beragam jenis bearing dengan kualitas terjamin, mulai dari ball bearing, tapered roller bearing, slewing bearing, hingga joint bearing yang dirancang untuk kebutuhan beban berat.
Dengan pilihan lengkap dan produk yang sesuai standar industri, Anda bisa menemukan bearing yang paling cocok untuk kebutuhan operasional Anda.
Di AJB, Anda tidak hanya mendapatkan produk yang variatif. Tetapi juga dukungan konsultasi untuk membantu memilih bearing yang tepat berdasarkan spesifikasi alat atau mesin Anda.
AJB berkomitmen menyediakan bearing yang tahan lama, presisi. Dan siap digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari alat berat, pabrik, hingga otomotif.
Contact Sales
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya