Thrust Bearing adalah jenis bearing yang dirancang khusus untuk menangani beban aksial dengan mengurangi gesekan antara bagian yang berputar. Bearing ini memfasilitasi rotasi halus antar komponen mesin dan merupakan komponen penting dalam memastikan kinerja optimal mesin.

Terdiri dari bantalan, thrust bearing memungkinkan poros bergerak dengan lancar dan mengurangi gesekan antara permukaan yang bergerak. Memastikan pergerakan yang efisien dan bebas hambatan dalam berbagai aplikasi, terutama pada kecepatan rendah.

Apa itu Thrust Bearing?

Thrust Bearing mencakup berbagai jenis bantalan yang mendukung beban aksial atau gaya aksial. Bantalan ini memungkinkan rotasi antar bagian, khususnya pada poros horizontal dan vertikal. Fungsi utamanya adalah mencegah melayangnya poros dalam arah aksial dan memindahkan beban dorong yang diterapkan pada poros.

Berbagai jenis thrust bearings tersedia, termasuk:

  • Thrust Ball Bearings: Terdiri dari bola bantalan yang ditopang dalam cincin, cocok untuk aplikasi gaya dorong rendah dengan sedikit beban aksial.
  • Cylindrical Thrust Roller Bearings: Terdiri dari rol silinder kecil yang disusun rata dengan sumbunya mengarah ke sumbu bantalan. Meskipun memberikan daya dukung yang baik dan ekonomis, bantalan ini cenderung aus karena perbedaan kecepatan radial dan gesekan yang tinggi.
  • Tapered Roller Thrust Bearings: Terdiri dari rol tirus kecil yang disusun sedemikian rupa sehingga semua sumbunya bertemu pada suatu titik pada sumbu bantalan. Jenis ini umum digunakan dalam aplikasi otomotif dan dapat mendukung beban dorong yang lebih besar daripada jenis bola.
  • Spherical Roller Thrust Bearings: Menggunakan rol asimetris berbentuk bola, dapat mengakomodasi beban radial dan aksial, serta misalignment poros. Sering digunakan bersama dengan radial spherical roller bearings.
  • Fluid Bearings: Gaya dorong aksial ditopang pada lapisan tipis cairan bertekanan, memberikan gaya hambat yang rendah.
  • Magnetic Bearings: Gaya dorong aksial ditopang pada medan magnet, digunakan untuk kecepatan tinggi atau tarikan rendah, seperti pada centrifuge type Zippe.

Thrust bearing sering digunakan dalam industri otomotif, kelautan, dan luar angkasa. Bearing ini juga ditemukan pada girboks mobil modern, tiang antena radio, pegangan bilah rotor utama, dan ekor helikopter RC yang dikendalikan radio. Fungsinya sangat penting dalam menangani gaya aksial yang timbul akibat pergerakan dan beban pada berbagai aplikasi.

*Baca Juga: Pengertian Magnetic Bearing dan Keunggulannya

Komponen Utama Thrust bearing

Tujuan utama thrust bearing adalah memberikan dukungan dan pengendalian terhadap beban aksial, sehingga memastikan kelancaran operasi komponen mekanis yang berputar. Bearing ini sering digunakan pada aplikasi dengan gaya aksial, seperti transmisi otomotif, kopling, kipas, pompa, dan kompresor.

Struktur thrust bearing biasanya terdiri dari satu atau lebih bola atau rol aksial yang ditempatkan dalam dudukan bantalan. Desainnya dirancang untuk mampu menahan beban aksial tinggi sambil tetap meminimalkan gesekan. Penahan sering dipasang di antara bola atau rol dan poros untuk menjaga posisinya tetap benar.

Thrust bearing dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: unidirectional dan bidirectional. unidirectional bearings hanya mampu menahan gaya dalam satu arah, sementara bidirectional bearings mampu menahan gaya dalam dua arah. Pemilihan jenis thrust bearings yang tepat bergantung pada kapasitas beban yang dibutuhkan dan persyaratan spesifik dari aplikasi yang digunakan.

Singkatnya, thrust bearings dirancang untuk menangani beban aksial dan memberikan pengoperasian yang stabil dengan gesekan rendah. Bearing ini memainkan peran penting dalam banyak aplikasi mekanis, memastikan pengoperasian peralatan berputar yang andal.

*Baca Juga: Ukuran Bearing Roda Depan Jupiter Z

Keunggulan Thrust Bearing

Berbeda dengan bearing jenis lainnya, thrust bearing memiliki keistimewaan tertentu. Model ini idealnya digunakan pada poros yang membutuhkan putaran gerak rendah dan tidak sesuai untuk menahan beban dari jalan radial. Oleh karena itu, penggunaannya terbatas pada beberapa kebutuhan khusus, seperti pada kursi dan meja makan yang dapat diputar.

Keunikan lainnya terletak pada kemampuan bearing ini untuk menanggung beban yang cukup besar. Hal ini tidak menjadi hambatan signifikan karena memiliki titik tumpu lebih dari satu dan lebar yang mencukupi. Oleh karena itu, titik tumpu yang besar dapat dihasilkan.

Selain itu, bearing ini menggunakan silinder dengan diameter sangat kecil, sehingga sering kali dikaitkan dengan bantalan jarum atau needle bearing. Jika ingin membayangkan mudah bentuk thrust bearing ini, bisa dibayangkan seperti conveyor belt.

*Baca Juga: Ukuran Bearing Roda Depan Supra X 125

Cara Memilih Thrust bearing

Saat memilih thrust bearings, sangat penting untuk memastikan bahwa bearing tersebut sesuai dengan persyaratan penggunaannya. Pemilihan jenis bearing yang tepat harus didasarkan pada arah beban yang akan diterapkan.

Gaya yang dikenakan pada bearing umumnya disebut “load”. Ada dua jenis beban yang dapat diterapkan pada bearing, yaitu beban radial dan aksial. Beban radial adalah gaya yang bekerja secara vertikal pada poros, sementara beban aksial adalah gaya yang bekerja searah (sejajar) dengan poros.

Bearing radial mendukung gaya yang diterapkan secara vertikal pada poros, sedangkan thrust bearing mendukung gaya yang diterapkan pada arah yang sama dengan poros. Bearing aksial atau thrust bearing menggunakan balapan berdampingan.

Perlombaan pada sisi di mana poros dimasukkan disebut perlombaan poros, sedangkan perlombaan yang dimasukkan ke dalam housing disebut housing race.

*Baca Juga: Ukuran Pillow Block Bearing Secara Lengkap

Cara Merawat Thrust Bearing

Mengapa perlu membahas perawatan Bearing? Karena Bearing merupakan salah satu komponen yang sering diabaikan. Padahal, peran Bearing sangat vital dan berpengaruh pada kinerja mesin. Jika Bearing tidak dirawat dengan baik, dapat menyebabkan beberapa masalah serius.

Bagaimana cara merawat Thrust Bearing? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Saat memasang Bearing baru, hindari mengelap grease yang sudah ada pada Bearing, karena grease pada Bearing baru sudah diformulasikan khusus.
  • Jangan tambahkan grease secara berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan penumpukan grease dan memungkinkan masuknya kotoran ke dalam Bearing.
  • Hindari membuka kedua penutup Bearing. Jika perlu menambah grease, buka penutup pada satu bagian saja. Pasang Bearing dengan penutup yang terbuka menghadap ke dalam dan yang tertutup menghadap keluar, untuk mencegah air hujan masuk ke dalam Bearing.
  • Jika salah satu Bearing mengalami kerusakan, sebaiknya gantilah bearing pada kedua sisi secara bersamaan untuk memastikan keseimbangan yang optimal.

Itulah penjelasan terkait thrust bearing secara lengkap. Jika Anda membutuhkan thrust bearing berkualitas, Anda bisa memesannya di Supplier Bearing yang merupakan supplier bearing terlengkap dan terpercaya di Jakarta dengan harga terjangkau.