Bearing as kruk Beat FI yang sudah mengalami keausan sebaiknya segera diganti untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Bearing ini berfungsi sebagai penyangga as kruk, memastikan putaran mesin tetap halus dan bebas hambatan. Ketika bearing sudah aus, bisa menyebabkan bunyi berisik, getaran berlebih, bahkan kerusakan lebih lanjut pada komponen mesin lainnya.
Oleh karena itu, penggantian bearing yang sudah aus sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan memastikan motor tetap aman serta nyaman saat digunakan. Penggantian bearing yang tepat waktu juga dapat memperpanjang umur pakai mesin motor Anda.
Pengertian Kruk As
Kruk as, yang sering di kenal sebagai poros engkol atau dalam bahasa Inggris disebut crankshaft, adalah salah satu komponen penting dalam mesin kendaraan. Komponen ini berfungsi sebagai tumpuan bagi stang seher atau connecting rod piston. Lokasinya berada di bagian tengah mesin, tepatnya di bawah, dan sejajar dengan komponen lainnya seperti roda gila (flywheel) hingga kopling.
Baca juga: Kode Bearing Roda Belakang Supra X 125 dan Cara Menggantinya
Fungsi utama dari kruk as adalah mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan berputar. Putaran yang di hasilkan oleh kruk as ini kemudian diteruskan ke komponen lain, seperti roda gila, dan selanjutnya ke sistem transmisi atau kopling untuk menggerakkan kendaraan.
Penyebab Bearing As Kruk Rusak
Laher atau bearing yang terletak di bagian kruk as mesin biasanya sangat jarang mengalami kerusakan atau oblak. Hal ini di sebabkan oleh posisi komponen tersebut yang tertutup rapat serta terus-menerus terlumuri oleh oli, sehingga risiko kerusakan menjadi lebih kecil.
Namun, meskipun dalam kondisi normal bearing kruk as cenderung awet, ada beberapa situasi tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai penyebab umum rusaknya bearing kruk as:
1. Kekurangan Pelumasan Oli Mesin
Pelumas seperti oli berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen mesin. Jika volume oli berkurang secara signifikan atau mesin dibiarkan beroperasi dengan oli yang minim, maka bearing kruk as akan mengalami gesekan berlebih yang mengakibatkan overheat. Panas berlebih ini menyebabkan logam mengembang dan mempercepat keausan, yang akhirnya membuat bearing rusak atau bahkan macet.
2. Benturan Keras pada Bagian Mesin
Mesin yang terkena benturan keras, baik akibat kecelakaan atau kerusakan eksternal lainnya, dapat mempengaruhi posisi dan struktur komponen internal seperti kruk as dan bearingnya. Getaran atau benturan yang kuat dapat menyebabkan bearing bergeser dari posisinya, merusak integritas komponen tersebut, dan membuatnya oblak atau tidak seimbang.
3. Faktor Usia dan Waktu Penggunaan
Seperti semua komponen mesin, bearing kruk as juga memiliki batas umur pakai. Meskipun dirancang untuk bertahan lama, pemakaian yang terus-menerus dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan aus alami. Seiring waktu, laher mungkin tidak lagi mampu berfungsi optimal dan perlahan akan mulai mengalami masalah seperti oblak atau kebisingan.
4. Penggunaan Bearing Pengganti yang Tidak Berkualitas
Saat melakukan perbaikan mesin, penting untuk menggunakan komponen pengganti yang berkualitas. Penggunaan bearing kruk as dengan kualitas rendah atau material yang tidak tahan lama dapat mempercepat kerusakan. Bearing yang tidak sesuai spesifikasi pabrik mungkin tidak dapat menahan beban dan panas dengan baik, sehingga memperpendek umur pakainya.
Baca juga: Beginilah Cara Ganti Bearing Pully Vario Bagian Belakang
5. Kesalahan dalam Proses Pemasangan
Proses pemasangan bearing juga sangat menentukan usia pakainya. Jika bearing dipasang dengan cara yang salah, seperti dipukul paksa untuk memasukkannya atau tidak ditempatkan secara benar dan center, hal ini dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata pada bearing.
Akibatnya, bearing bisa mengalami kerusakan lebih cepat karena distribusi beban yang tidak seimbang saat mesin beroperasi. Bahkan sedikit kesalahan dalam pemasangan bisa berakibat fatal bagi komponen tersebut.
Ukuran Bearing Kruk As Beat
Ukuran bearing kruk as pada Honda Beat bervariasi tergantung pada modelnya, seperti Honda Beat karburator, Honda Beat FI, dan Honda Beat FI eSP. Setiap model menggunakan bearing kruk as dengan ukuran berbeda untuk sisi kiri dan kanannya. Pada bagian kiri, bearing kruk as memiliki ukuran 6007, sementara bagian kanan menggunakan ukuran 6205.
Berikut detail dimensi bearing kruk as pada Honda Beat:
- Ukuran Bearing Kecil Kruk As:
Diameter Dalam: 25 mm
Diameter Luar: 52 mm
Ketebalan: 15 mm
- Ukuran Bearing Besar Kruk As:
Diameter Dalam: 35 mm
Diameter Luar: 62 mm
Ketebalan: 14 mm
Dengan rincian ini, Anda bisa lebih memahami perbedaan spesifik antara bearing kruk as pada Honda Beat, sehingga memudahkan dalam perawatan atau penggantian komponen tersebut.
Ciri Bearing As Kruk Beat FI Harus Diganti
Bearing as kruk Beat FI memiliki peran penting dalam menjaga putaran mesin tetap halus dan efisien. Namun, seiring waktu dan penggunaan, bearing ini dapat mengalami keausan atau kerusakan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa bearing as kruk Beat FI perlu diganti:
1. Suara Kasar dari Mesin
Salah satu tanda paling umum bearing as kruk yang bermasalah adalah munculnya suara kasar dari bagian mesin, terutama saat motor dinyalakan atau dipacu pada kecepatan tinggi. Suara ini biasanya berbentuk bunyi berdecit, berdengung, atau bergetar yang muncul dari dalam mesin. Suara tersebut terjadi karena gesekan yang tidak normal akibat bearing yang sudah aus atau rusak.
2. Getaran Berlebihan
Getaran yang berlebihan pada bagian mesin juga bisa menjadi tanda bahwa bearing as kruk Beat FI sudah mulai rusak. Bearing yang aus akan menyebabkan putaran crankshaft menjadi tidak seimbang, yang akhirnya menimbulkan getaran yang lebih besar dari biasanya saat motor dijalankan. Getaran ini biasanya terasa pada stang atau bodi motor.
3. Penurunan Performa Mesin
Bearing yang rusak dapat mempengaruhi kinerja crankshaft dan mengakibatkan penurunan performa mesin secara keseluruhan. Motor mungkin terasa lebih berat ketika di akselerasi, tenaga mesin berkurang, atau bahkan mengalami lonjakan tenaga yang tidak stabil.
4. Oli Mesin Cepat Kotor
Jika bearing sudah aus, serpihan logam bisa terlepas dan mencemari oli mesin. Ini akan menyebabkan oli menjadi cepat kotor dan kental, yang bisa mengakibatkan pelumasan mesin tidak optimal. Apabila Anda sering mendapati oli mesin cepat berubah warna atau ada serpihan logam saat mengganti oli, ini bisa menjadi tanda bahwa bearing perlu dicek dan kemungkinan diganti.
5. Konsumsi Bahan Bakar Meningkat
Bearing yang rusak dapat mempengaruhi efisiensi pembakaran dan menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat. Hal ini karena putaran mesin menjadi tidak efisien, sehingga tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan motor memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan performa yang sama.
6. Mesin Sering Overheat
Bearing yang tidak bekerja dengan baik akan meningkatkan gesekan antar komponen, yang pada akhirnya menyebabkan suhu mesin meningkat. Jika Anda sering mendapati mesin motor Beat FI Anda cepat panas atau overheat, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada bearing as kruk Beat FI.
7. Tanda Visual pada Bearing atau Komponen Lainnya
Meskipun bearing terletak di dalam mesin dan tidak mudah di akses, jika ada kesempatan untuk memeriksa komponen ini (misalnya saat overhaul mesin), Anda mungkin akan melihat tanda-tanda fisik seperti keausan, retakan, atau serpihan logam di sekitar bearing. Ini adalah tanda yang sangat jelas bahwa bearing sudah harus di ganti.
8. Keluar Asap dari Knalpot
Jika bearing rusak dan menyebabkan gangguan pada crankshaft, ini bisa mempengaruhi pembakaran di dalam mesin, yang berakibat pada munculnya asap yang berlebihan dari knalpot. Asap ini biasanya berwarna putih atau biru, menunjukkan adanya masalah dalam proses pelumasan atau pembakaran bahan bakar.
9. Mesin Sulit Dinyalakan
Bearing yang sudah rusak parah dapat membuat crankshaft sulit berputar, sehingga mesin menjadi lebih sulit untuk dinyalakan. Anda mungkin perlu menghidupkan motor beberapa kali sebelum berhasil menyalakan mesin.
10. Umur Pakai Bearing
Selain tanda-tanda fisik atau performa yang menurun, penting untuk mengingat bahwa bearing memiliki umur pakai tertentu. Jika motor Anda sudah di gunakan dalam jarak tempuh yang cukup jauh atau berusia lebih dari 3-5 tahun, pemeriksaan bearing secara berkala perlu di lakukan, bahkan jika belum ada gejala kerusakan yang terlihat.
Solusi dan Perawatan
Jika Anda mendeteksi satu atau lebih tanda di atas, sangat disarankan untuk segera membawa motor ke bengkel resmi atau mekanik terpercaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bearing yang rusak tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa merusak komponen mesin lainnya jika tidak segera di ganti. Selain itu, lakukan perawatan berkala seperti mengganti oli mesin sesuai jadwal, karena pelumasan yang baik dapat memperpanjang umur bearing.
Jika Anda sedang mencari bearing asli dari merek-merek ternama yang memiliki kualitas terbaik dan daya tahan tinggi, maka membeli dari distributor bearing Jakarta adalah langkah yang sangat tepat. Salah satu distributor bearing terbaik yang bisa Anda andalkan adalah Anugerah Jaya Bearing.
Kami tidak hanya menyediakan produk-produk bearing dari merek terkenal, tetapi juga menjamin bahwa setiap bearing yang di tawarkan merupakan produk asli dan telah melalui proses pemeriksaan kualitas yang ketat. Dengan membeli di Anugerah Jaya Bearing, Anda akan mendapatkan jaminan keaslian produk serta layanan purna jual yang memuaskan.
Sehingga Anda dapat yakin bahwa bearing yang Anda beli akan berfungsi dengan optimal dan memiliki umur pakai yang panjang. Selain itu, Anugerah Jaya Bearing juga menawarkan berbagai pilihan bearing yang sesuai dengan berbagai kebutuhan industry.
Mulai dari kebutuhan skala kecil hingga besar, menjadikannya pilihan yang tepat bagi siapa saja yang menginginkan produk bearing berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
About The Author: Dedi Wijaya
More posts by Dedi Wijaya