Sebuah kendaraan bermotor dapat dipastikan tidak akan berjalan tanpa adanya girboks atau transmisi. Sebab, komponen ini bertugas untuk meneruskan daya yang dihasilkan oleh mesin ke roda sehingga dapat mengalir menjadi tenaga yang optimal seiring dengan kecepatan kendaraan saat sedang melaju. Meskipun telah didesain sedemikian rupa sehingga mampu berumur panjang, rupanya perawatan transmisi tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja.Sebab, menurut sebagian orang, jika sistem ini sampai bermasalah, apalagi saat berada di tengah jalan, maka tentunya akan sangat merepotkan dan mahal.

Untuk sekedar meminimalisir kemungkinan rusaknya komponen ini sebetulnya cukup mudah, Anda hanya perlu mengikuti rekomendasi perawatan pabrik dan membiarkan bengkel resmi untuk mengerjakannya. Karena itu, perhatikan beberapa hal ini agar Anda dapat mengetahui gejala menurunnya kinerja pengantar daya ini, antara lain yaitu:

Perawatan Transmisi Manual

Para pengguna mobil dengan transmisi manual boleh dibilang beruntung. Mengapa? Sebab, meskipun penggunaannya terbilang merepotkan karena harus menginjak kopling dan memindahkan gigi sendiri. Namun, untuk perawatannya terbilang lebih mudah.

Hal ini dikarenakan komponen yang berada di dalamnya tidak terlalu ribet jika dibandingkan transmisi otomatis yang mempunyai banyak komponen, baik bagian mekanis maupun elektronis. Akan tetapi yang perlu Anda pehatikan adalah mengenai pergantian oli atau pada kondisi plat kopling. Dan yang terakhir sangat erat kaitannya dengan gaya mengemudi serta kondisi lalu lintas yang ada.

Untuk ganti oli, Anda cukup mengikuti anjuran yang telah tertera di buku manual, sedangkan untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada plat kopling juga sangat mudah. Ketika bergerak, maka putaran mesin dapat terus naik, sementara untuk kecepatan diperlukan waktu yang cukup lama untuk bertambah. Maka hal itu menandakan jika kopling mengalami selip sehingga tidak dapat mengikuti perintah mesin.

Plat kopling sendiri merupakan salah satu komponen fast moving yang terletak di kendaraan dan suku cadangnya tentu ada di bengkel. Kecuali jika Anda memang mempunyai mobil antik yang jarang dimiliki oleh orang lain.

Perawatan Transmisi Otomatis

Sekarang, transmisi berjenis otomatis lebih banyak digunakan ketimbang transmisi manual. Hal ini tidak lain karena cara pengoperasiannya lebih mudah dan nyaman ketimbang yang manual. Namun, dua hal tersebut perlu dibayar dengan perawatan yang lebih kompleks dan tentunya lebih mahal. Bahkan sekarang ini mobil modern telah mempunyai modul elektroniknya sendiri yang berfungsi untuk mengatur kinerja transmisi kendaraan agar tetap optimal dalam menerjemahkan kebutuhan berkendara para pengemudinya serta mengefisiensi bahan bakar. Cukup bagus memang, namun jika telah rusak, maka harganya cukup mahal.

Karena itu, perlakukanlah komponen ini secara lebih halus. Jika Anda akan menghadapi medan yang semakin berat, jangan pernah ragu untuk melakukan kick down atau menggeser tuas transmisi ke posisi yang lebih rendah walaupun mesin meraung namun beban menjadi sedikit lebih ringan.

Jika terasa tidak dapat melakukan perpindahan secara halus dan bersuara, maka sangat disarankan untuk mengecek kondisi olinya. Biasanya mobil bertransmisi otomatis mempunyai tongkat indikator oli, tarik dan lihat volume serta kualitas dari oli tersebut. Selain itu, pastikan juga oli tidak kurang dan tidak berlebih. Pengecekan kualitas oli pada komponen ini adalah melalui bau dan warna. Jika oli berwarna merah dan wangi, maka hal itu menandakan jika oli dalam kondisi baik. Namun, jika warnanya gelap dan berbau seperti terbakar, maka segeralah ganti oli tersebut guna melindungi bagian komponen mesin lainnya.