Salah satu masalah yang sulit dideteksi pada sebuah mobil adalah masalah bunyi-bunyian. Tak hanya sulit dideteksi, masalah ini juga menjadi penyebab utama dari tidak nyamannya mobil saat dikendarai. Lantas apa penyebabnya ?
Secara normal, kaki-kaki kendaraan dibuat dengan ketepatan dan kekencangan khusus agar tidak terjadi bunyi. Jika timbul bunyi pada bagian roda maka bisa disebabkan karena adamnya kerusakan pada salah satu komponen kaki kaki kendaraan.
Inilah mengapa bunyi ini sulit terdeteksi karena komponen kaki kaki kendaraan itu tidak hanya satu atau dua tapi ada banyak. Jika kita hanya mengandalkan perkiraan maka itu akan sulit kecuali bagi mereka yang sudah expert pada bagian chasis mobil.
Penyebab Bunyi Pada Roda Depan Mobil, Beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan bunyi pada kendaraan adalah:
Bearing Roda aus atau rusak
Bearing atau bahasa luasnya laher merupakan sebuah bantalan yang dijadikan roda sebagai tumpuan putar. Biasanya, bearinng pada roda mobil menggunakan jenis bantalan silinder, bukan bantalan pelor seperti pada ban motor.
Dari kekuatan memang cukup baik karena memiliki luas penampang lebih besar. Hanya saja, bantalan ini sangat bergantung pada pelumasan diarea bearing. Secara default, bearing roda sudah dilumasi dengan grease atau gemuk. Penggunaan grease ini akan membuat pelumasan bearing bisa berfungsi secara permanent.
Tapi, ada beberapa kondisi dimana partikel dari luar bisa memasuki area bearing. Seperti pengaruh debu rem, pengaruh air, ataupun debu jalan. Intinya, partikel yang masuk kedalam bearing akan mengganggu pelumasan bearing. Sehingga bantalan bisa tergores serta menyebabkan keausan.
Keausan inilah yang mengawali sebuah bearing bunyi. Bunyi yang dihasilkan mengarah ke getaran dari arah depan. Getaran ini semakin terasa seiring meningkatnya kecepatan kendaraan. Dan jika dibiarkan maka bearing bisa hancur yang akan mengganggu putaran roda.
Link Stabilizer Lemah
Fungsi link stabilizer adalah untuk memberikan efek stabil pada sistem suspensi indipendent. Tujuan diletakannya strut bar atau stabilizer bar adalah karena pada sistem suspensi indipendent, kedudukan roda kiri tidak mempengaruhi roda kanan. Sehingga ketika salah satu sisi mnerima efek guncangan maka akan terasa guncangan yang cukup besar.
Dengan adanya stabilizer link bar maka guncangan di roda kiri dan kanan paling tidak bisa ditahan. Stabilizer ini terdiri dari tiga unit komponen, yakni swing bar dan dua unit stabilizer link.
Swing bar merupakan besi memanjang yang diletakan melintang antara roda kiri dan roda kanan. Sementara link stabilizer menghubungkan swing bar dengan shockbreaker pads suspensi.
Pada kedua ujung link, memiliki dua buah ball joint yang dipakai sebagai engsel, kita tahu pada suspensi machperson shock bereaker akan bergerak mengikuti steering knucle, dan ball joint ini memungkinkan strut bar untuk tetap menjalankan fungsinya meski kendaraan berbelok.
Engsel inilah yang bisa lemah, ball joint ini tersusun dari sebuah besi bulat yang dilapisi grese. Bola besi ini akan bergerak secara seret pada dudukannya, jika pergerakan bola ini lemah maka akan berpotensi menimbukkan bunyi berupa getaran. Getaran ini didapat karena ada celah antara ball joint dengan dudukannya.
Shock absorber mati
Shock absorber pada roda depan terletak menyatu dengan per depan. Shock ini berfungsi untuk mengurangi guncangan tiba-tiba dan mencegah terjadinya efek rolling.
Umumnya, shock absorber ini menggunakan bahan minyak atau oli untuk melakukan kinerjanya. Namun, jika oli ini bocor otomatis shock akan terasa berbunyi. Bunyi ini dihasilkan oleh dua besi didalam shock yang saling bertumbukan karena tidak ada lapisan oli.
Jika anda mengecek shock yang mati ini, maka akan sangat ringan ketika kita menekannya kearah bawah atau menariknya ke atas.
Supported Shock depan rusak
Support ini berlokasi dibagian atas shock breaker depan. Kita bisa melihatnya pada ruang mesin, namun beberapa mobil kecil memiliki support shock yang berlokasi dibawah wipper.
Fungsi support ini yakni sebagai bantalan bagi komponen shock breaker agar bisa bergerak secara lembut. Kita tahu bahwa shock ini akan bergerak ketika roda membelok. Dibagian atas, support inilah yang menjadi bantalan.
Masalahnya, terkadang support ini memiliki karet yang lembek sehingga ketika melewati masa pemakaian beberapa kilometer, karet ini akan rusak sehingga akan membuat efek longgar antara support dengan dudukannya.
Celah inilah yang bisa menimbulkan suara gaduh ketika mobil berjalan. Getaran ini bahkan bisa dirasakan ketika mobil berjalan pada kecepatan rendah. Solusinya, anda perlu melakukan penggantian support ini.
Kaliper rem kendor
Dikihat dari sistem, kaliper masuk ke sistem pengereman sehingga secara logika tidak mempengaruhi pada masalah bunyi-bunyian. Tapi, secara konstruksi kaliper rem terpaut pada breaket yang terhubung langsung dengan steering knuckle.
Sementara kita tahu, steering knuckle akan menerima getaran putar dari roda. Sehingga jika baut pengikat rem ini kendor akan mengakibatkan getaran yang cukup terasa pada kabin. Namun, getaran yang disebabkan penyebab ini tidak dirasakan secara terus menerus, melainkan pada kondisi jalan pada kecepatan tertentu baru terasa.
Selain baut yang kendor, kondisi caliper pin yang kering juga berpotensi menyebabkan getaran. Piston pin merupakan poros yang menghubungkan caliper dengan breaket caliper. Dengan adanya pin ini, caliper rem bisa bergerak floating saat sistem rem aktif.
Normalnya, ada lapisan grease pada pin ini. Grease ini dipakai untuk melumasi pin dan melapisi pin caliper agar getaran tidak tersalur ke body. Jika kering maka cukup beri sedikit grease.a
About The Author: Anugerah Jaya Bearing
Distributor Bearing Terbaik dan Terpercaya – ASB, NTN, Koyo, FAG, Roller Chain
More posts by Anugerah Jaya Bearing