Jenis bearing adalah salah satu komponen yang biasanya sering kali kita jumpai di industri otomotif meskipun di industri non otomotif juga mengenal dengan yang namanya laher. Namun penggunaannya sering atau lebih banyak dipakai di dunia otomotif baik itu otomotif roda dua maupun roda empat.
Fungsi dari bearing sangatlah penting guna meminimalkan gesekan antar dua bagian komponen yang bergerak sehingga perputarannya menjadi lebih lacar, halus dan yang pasti tidak akan merusak komponen yang lainnya.
Jenis Bearing Untuk Otomotif
Sebenarnya banyak sekali jenis bearing yang ada didunia ini, namun setidaknya ada 6 jenis bearing yang biasanya digunakan untuk automotive equipment yang patut untuk diketahui baik oleh seorang teknisi, konsumen ataupun distributor ( dalam hal ini toko ).
1. Roller Bearing
Sesuai dengan namanya yaitu roller bearing, desain dari bearing model ini menggunakan roller berbentuk silinder memanjang dimana kinerja dari bearing type ini mampu menumpu beban yang baik khususnya beban vertikal ataupun horisontal tergantung posisi bearing dipasang. Hal ini dikarenakan dalam desainnya yang memiliki roller berbentuk silinder memanjang, membuat titik tumpunya tidak hanya di satu titik seperti ball bearing, melainkan mengikuti bentuk rollernya ( lebar roller ) dengan memiliki kontak antar bagian luar bearing yang disebut dengan outer race, dan juga bagian dalam bearing yang disebut dengan inner race. Untuk varian dari roller bearing ini juga banyak yang salah satunya adalah needle bearing yang juga menggunakan roller silinder namun dengan diameter yang lebih kecil seperti jarum sehingga dinamakan needle ( jarum ) bearing.
2. Roller Thrust Bearing
Roller thrust bearing ini memiliki desain yang mirip dengan roller bearing, hanya saja posisinya sedikit berbeda. Roller thrust bearing ini juga mampu menahan beban yang lumayan berat dan biasanya dipakai pada gear set kendaraan seperti gearbox ataupun transmisi yang membutuhan rotating shaft dan house rotating shaft. Bahkan beberapa gigi flywheel pun juga menggunakan bearing jenis ini.
3. Tapered Roller Bearing
Nah kalau bearing yang satu ini paling sering kita temui pada kendaraan jadul seperti panther, kijang kapsul atau yang seumurannya, dan juga kendaraan angkutan berat / heavy duty seperti truk dan juga bus. Bearing ini biasa dipakai khususnya pada bagian poros roda mobil, dimana bearing jenis ini memiliki dua buah roller yang saling berseberangan alias dua arah yakni bagian luar dan bagian dalam. Karena bentuk bearing yang demikian maka bearing ini mampu menahan gaya tekan beban dari kedua arah tadi baik dari arah luar ataupun dari arah dalam sekaligus.
4. Ball Bearing
Bearing jenis ball atau ball bearing ini juga umum digunakan pada industri otomotif, anda bisa juga menemukan bearing jenis ini pada mesin dan juga peralatan rumah tangga lainnya. Ball bearing memiliki kinerja yang sangat sederhana yang memiliki gerakan putar yang sangat efektif sehingga bearing ini sangat sering sekali sigunakan khususnya dalam menahan beban putaran ( radial load ), atau beban tekan yang berasal dari samping. Walaupun memiliki kemampuan yang lumayan, bearing jenis ini tidak mampu menahan beban yang terlalu berat layaknya bearing model roller.
5. Ball Thrust Bearing
Kalau bearing yang satu ini memiliki kegunaan yang khusus sehingga bearing model ini juga diaplikasikan untuk kebutuhan yang khusus yang tidak umum seperti bearing yang sudah dijelaskan sebelumnya diatas. Bearing model ini hanya dipakai untuk poros yang membutuhkan putaran rendah dan juga tidak dapat dipakai untuk menahan beban radial load. Contoh pengaplikasiannya seperti pada meja makan yang bisa diputar putar, kursi yang dapat diputar dan berbagai hal lain sejenisnya.
6. Magnetic Bearing
Untuk model bearing yang terakhir adalah bearing yang mengandalkan gaya magnet untuk pengoperasiannya, yang selanjutnya dikenal dengan sebutan magnetik bearing. Bearing magnetik ini adalah salah satu jenis bearing yang paling modern, selain itu bearing magnetik ini juga memiliki kelebihan lain dimana memiliki daya kerja / putaran yang sangat tinggi. Bearing ini biasa diaplikasikan pada sistem tertentu seperti salah satunya pada perangkat fly wheel.
Dengan memanfaatkan bearing model ini, maka roda gila / fly wheel ini bisa mengapung di tengah medan magnet. Bahkan beberapa flywheel bisa berputar diatas 50.000 rpm dengan menggunakan bearing ini tanpa meleleh. Jika memakai bearing jenis lain seperti roller bearing bisa dipastikan akan langsung meleleh jika diputar pada kecepatan tinggi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa 6 Jenis Bearing Untuk Otomotif ini banyak jenis nya. Anda bisa mencari dan mendapatkan jenis-jenis bearing ini dari toko bearing terpercaya, Contohnya, Anugerah Jaya Bearing yang sudah beroperasi selama 30 tahun di Indonesia. Kami menyediakan berbagai jenis bearing dengan kualitas terbaik untuk kendaraan otomotif.
About The Author: Anugerah Jaya Bearing
Distributor Bearing Terbaik dan Terpercaya – ASB, NTN, Koyo, FAG, Roller Chain
More posts by Anugerah Jaya Bearing