Kerusakan kaki-kaki mobil dimana sektor kaki-kaki memang jadi wilayah dimana beragam komponen yang berbanderol tinggi berada. Apalagi porsi keberadaan antara perangkat yang fast moving dengan slow moving nyaris sama. Memang, beberapa perangkat bisa ditakar rentang masa pakai atau kerusakannya, namun tak ada salahnya kalau kita juga wajib mengadakan pengecekan kaki-kaki mobil secara berkala.

Apalagi kinerjanya yang sangat berpengaruh pada kestabilan pengendalian, akan jadi sangat vital untuk sebuah mobil. Jadi bagi yang suka berkendara dan modifikasi kaki-kaki, setidaknya mampu mendeteksi jika terjadi sesuatu hal yang tak beres. Hanya saja, harus sabar dan telaten untuk menilai. Karena dari banyaknya komponen kaki-kaki, gejala kerusakan yang akan langsung terasa tergolong sedikit dan tidak selalu spesifik.

Berikut 10 kerusakan kaki-kaki mobil dan cara mendeteksinya:

1. Ball Joint
Ketika ball joint sudah apkir, maka gejala awal yang paling terasa adalah saat melibas jalan keriting atau bergelombang kasar. Sebab, akan menimbulkan bunyi kletek-kletek, dan roda pun terasa bergoyang. Otomatis getaran itu pun akan merambat sampai ke lingkar setir. Untuk memastikan pengecekan, lebih klop bila diikuti pengamatan terhadap permukaan ban.

Sebab kalau ball joint sudah kena, camber pasti juga akan berubah. Bisa dilihat dari kondisi ban yang kemakan sebelah. Untuk memastikannya, coba dongkrak mobil sampai roda dapat berputar dengan bebas. Kemudian letakkan kedua tangan di posisi atas dan bawah roda, dan  mulai gerakkan dengan cara menarik dan mendorongnya. Kalau terasa sudah oblak, berarti prediksi kerusakan ball joint benar adanya. Solusinya, segera ganti dengan yang baru.

2. Tie Rod
Tie rod terdiri atas long tie rod dan tie rod end. Pada mobil dengan sistem kemudi rack and pinion, paling sering rusak adalah tie rod end-nya. Tugas peranti ini adalah mengikat roda, untuk membimbingnya belok kiri atau kanan. Bila tie rod end sudah oblak, maka tak bakal mampu memegang roda secara sempurna.

Untuk mendeteksinya lebih lanjut, maka sama halnya ketika memeriksa kondisi ball joint. Yaitu dongkrak kedua atau salah satu roda depan di jalan rata, dan pastikan roda mampu berputar bebas atau tak menyentuh permukaan jalan. Gerakkan roda dengan cara memegang sisi kanan dan kiri ban memakai tangan. Goyang-goyangkan agak kuat ke depan dan belakang, lalu cermati gejala yang muncul. Saat tie rod atau long tie rod rusak, akan muncul gejala roda yang oblak. Bahkan jika sudah parah akan disertai bunyi klotok-klotok. Maka tak ada jalan lain, selain menggantinya.

3. Bearing
Bunyi yang ditimbulkan bearing jika sudah aus, relatif berbeda dengan komponen lain pada kaki-kaki mobil. Jika yang lain menunjukkan gejala lewat suara keras yang mengganggu, maka untuk bearing akan terdengar mendengung. Atau pada kecepatan rendah akan terdengar seperti bunyi logam tergerus. Hanya, hati-hati membedakannya dengan bunyi ban. Sebab beberapa kembang ban pun bisa menimbulkan bunyi.

Tapi supaya lebih yakin, silakan belokkan roda ketika mobil berjalan. Perhatikan, kalau suara hilang ketika mobil dibelokkan ke kiri, berarti bearing roda kiri sudah jelek. Sedangkan yang kanan masih bagus. Begitu juga sebaliknya. Intinya, saat dibelokkan ke kiri, roda kanan dapat beban lebih dan beban roda kiri berkurang. Dan karena beban kiri berkurang, maka bunyi pada laher ini pun hilang. Sedangkan bearing kanan masih bagus, soalnya tidak bunyi meski dapat beban lebih. Sebaiknya bearing diganti bersamaan, walau rusaknya cuma di satu roda.

4. Bushing
Dalam konstruksi pendukung kaki-kaki mobil, ada beberapa komponen yang memakai bushing. Seperti stabilizer dan swing arm atau lengan ayun. Kalau bushing stabilizer yang sudah jebol, paling hanya membuat bunyi-bunyian atau terasa limbung saat melahap tikungan. Tapi ketika bushing arm rusak, hal ini bisa menyebabkan mobil terasa melayang, mirip dengan gejala pada ball joint, selain adanya bunyi-bunyian yang serupa.

Karena itu, akibatnya akan membuat camber roda bakal sulit disetel menuju kondisi ideal. Lantas bagaimana membedakannya? Hanya ada satu cara, yaitu lagi-lagi dongkrak roda, pegang tapi kali ini goyangkan lengan ayun. Kemudian rasakan pada bagian lengan ayun mana yang bergerak. Pastikan gerakan tersebut terasa lebih pada ball joint atau di bushing-nya, sehingga bisa segera mengambil tindakan lebih lanjut.

5. Spooring
Setelan sudut keselarasan roda dengan permukaan jalan atau kerap disebut spooring bisa saja berubah. Kondisi ini akibat keausan ban, atau benturan permukaan jalan. Untuk memeriksa setelan spooring, bisa dilakukan saat mobil melaju di permukaan jalan mulus yang lurus. Caranya, tempatkan posisi setir lurus, dan jalankan mobil di kecepatan sedang sekitar 40-60 km/jam. Lantas cermati arah laju mobil. Jika melenceng/menarik ke sisi kiri atau kanan, setelan spooring sudah berubah dan wajib diperiksa ulang.

Spooring ulang hanya mampu menghasilkan setelan maksimal jika kondisi semua komponen kaki-kaki masih baik. Jika ada salah satu komponen saja yang rusak, maka spooring percuma saja dilakukan.

6. Rem
Untuk mendeteksi kerusakan pada sistem rem pada kaki-kaki mobil ada beberapa hal yang mesti diperhatikan; Pertama, saat mobil berhenti, tekan secara teratur pedal rem. Jika terasa sedikit membal, mungkin ada sedikit udara dalam saluran rem. Tinggal membuang udara palsu ini, dengan cara menekan secara berulang pedal rem beberapa saat, dan membuka nipple minyak rem di masing-masing kaliper, sementara pedal ditahan dengan kencang.