Selama ini yang kita ketahui V-Belt digunakan pada motor matic saja, namun inovasi dari Sinnop yaitu perusahaan yang memproduksi Gear dan rantai, maka motor manual pun bisa menggunakan Belt sebagai penggerak.

Beberapa saat lalu produsen rantai aftermaket, Sinnob menghadirkan peranti belt sebagai pengganti rantai. Sama halnya dengan rantai belt ini berfungsi meneruskan putaran mesin ke roda belakang. Namun mengaplikasikan pada motor sebaiknya simak dulu, apa saja kelebihan dan kekurangan menggunakan V-Belt pada motor manual?

Tenaga yang dihasilkan mesin akan diteruskan ke roda belakang agar sepeda motor dapat melaju, ada tiga sistem penggerak yang digunakan. Walaupun mungkin rantai dan beltlebih lazim didengar, namun ada satu lagi penggerak yang jarang terdengar untuk sepeda motor, melainkan lebih dikenal di kalangan pengendara roda empat, yaitu shaft drivealias gardan.

Soal kelebihan, pihak Sinnob mengakui jika penggunaan belt Sinnob membuat perpindahan gigi lebih lembut. “Tanpa hentakan kasar saat memakai rantai. Ini lebih kayak matik, halus. Baik saat naik gigi, juga saat engine brake,” jelas Fajar Basuki, PR & Marketing Manager PT Sinnob Manufacturing Indonesia.

Lebih lanjut, menurutnya penggunaan belt juga menghasilkan suara noise yang lebih sedikit. Karena permukaan komponen yang bergesekan lebih halus.
Kelebihan lainnya adalah pada minimnya perawatan. Karena untuk perawatan belt, cukup dicuci biasa dengan sabun. “Tak masalah terkena oli, debu hingga lumpur. Sedangkan belt lube yang tersedia dalam paket penjualan dipakai untuk mengurangi bunyi decit saat kering,” jelasnya.
Namun, ada juga hal minus, alias kekurangan yang dari belt lho. Misalnya, penggunaannya yang tak bisa dipakai balap. “Belt dipakai untuk mengejar kenyamanan penggunaan harian maupun turing jarak jauh. Bukan untuk balap dengan kecepatan tinggi,”

Image result for kelemahan fan belt

Untuk cara pemasangannya sendiri belt ini sama dengan pemasangan rantai biasa. jadi dengan memasang belt pada sepeda motor sobat, tidak ada lagi cipratan oli pada velg, ataupun suara berisik dari rantai apalagi bila kondisi rantai kendor.

Dalam rentan waktu beberapa tahun terakhir, nama komponen belt ini sudah cukup dikenal keberadaannya. Hal ini disebabkan karena larisnya sepeda motor jenis scooter automatic (skutik) di tanah air. Dan tentunya ini dikarenakan  belt merupakan pengerak yang digunakan pada kendaran roda dua yang sangat laris di Indonesia.

Belt sendiri diklaim lebih minim dan perawatannya tidak harus sesering rantai, namum dalam sekali perawatan biasanya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Karena harus dibawa ke bengkel untuk membersihkan ruang CVT, dan bila harus dilakukan pergantian spare part, daftar belanja pun tidak sedikit.

“Dibanding dengan rantai, power loss belt cukup besar, berada di angka 20 persen. Bukan hanya digunakan pada mesin kecil, belt juga sudah sering ditemukan pada sepeda motor sport atau cruiser berkubikasi besar,”

Lalu kenapa skuter matik tidak menggunakan rantai? Opini TGB karena mengusung sistem transmisi automatic, power yang dikeluarkan dapat tersalurkan lebih halus dibandingkan rantai. Bisa dibayangkan bagaimana hentakan yang tersalurkan akibat kelebihan tenaga apabila pengendara memutar selongsong gas terlalu dalam? Tanpa adanya gear rasio atau tingkat percepatan, semua power akan langsung tersalurkan tanpa batasan, mungkin gejala wheelie dan spin akan banyak ditemui bila skutik menggunakan penggerak rantai. Bisa saja skutik menggunakan rantai, tapi sepertinya tingkat kenyamanan akan berbeda dengan skutik yang menggunakan belt.

Kenapa ada motor tipe cruiser yang menggunakan belt? Hampir mirip dengan skutik, output power yang dihasilkan sepeda motor tipe cruiser jangan dianggap sepele. Muntahan torsi dari sepeda motor tipe cruiser yang menganut konfigurasi mesin twin cylinders dan kapasitas ruang bakar yang besar, diharapkan mampu disalurkan dengan lebih halus ke roda belakang, sehingga lebih nyaman digunakan pengendaranya. Tapi sepertinya bila dibandingkan dengan skutik, selain kenyamanan, ada estetika eksklusif dari motor cruiser yang dipertahankan oleh pabrikan dengan memilih menggunakan belt.